SMS/CALL/WHATSAPP
Alamat Jl. Tentara Pelajar 2A Malangjiwan, Colomadu, Surakarta, Jawa Tengah 57177 (Barat RS AURI Adi Soemarmo
Cara Sukses Beternak Ayam Petelur
- Sebelum bisnis ayam petelur dimulai terlebih dahulu harus
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Beberapa tahapan yang
harus dilalui antara lain memahami usaha, menyiapkan modal, menentukan
skala usaha, mempersiapkan tenaga kerja, sapronak dan kandang.
1. Pahami Usaha Anda
Sebelum memulai usaha ayam petelur, sebaiknya kita mengerti dahulu
bagaimana bisnis tersebut bisa dijalankan, tantangan, peluang, bagaimana
menjalankannya termasuk resiko yang akan dihadapi karena bisnis ayam
petelur adalah bisnis mahluk hidup yang sangat rentan terhadap faktor
lain seperti kondisi pasar, penyakit, cuaca, kondisi harga dan lain
sebagainya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan belajar mengenai ayam
petelur dari peternak yang sudah jalan paling tidak lebih dari 5 tahun
sehingga sudah memahami “suka duka berbisnis ayam petelur baik dikala
untung maupun dikala rugi sehingga nantinya minimal bisa mengantisipasi
jika sesuatu yang buruk terjadi. Pengenalan terhadap pasar juga penting
di lakukan. Jangan sampai kita sudah memulai produksi tapi tidak tau
harus memasarkanya kemana.
Manajemen pemeliharaan juga tidak kalah pentingnya. Manajemen
pemeliharaan mempengaruhi lebih dari 60% keberhasilan bisnis ayam
petelur. Untuk itu, kita harus belajar dulu atau minimal punya standar
acuan dalam melaksanakan pemeliharaan baik itu berasal dari buku,
internet dll, atau bisa magang/belajar dari peternak yang berpengalaman.
Paling tidak teorinya kita pegang, kalaupun nanti menggunakan tenaga
kerja yang sudah terampil setidaknya kita tidak bisa dibohongi atau
ditipu pekerja bahkan bisa memberi masukan yang mungkin berharga.
2. Menyiapkan Modal
Modal dari sudut pandang adalah barang atau uang yang bersama-sama
dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan yang
dapat menghasilkan barang baru. Modal dapat berupa materi seperti uang,
tanah, dll. maupun potensi pribadi (SDM) seperti keberanian,
ketrampilan, kejujuran dll. Modal dalam yang berupa uang sangat penting
untuk menjalankan bisnis pullet, sebab untuk memulai usaha ini
membutuhkan modal yang cukup besar.
Modal dalam pengertian sehari-hari adalahsejumlah uang yang perlu
dimiliki sebagai langkah awal berusaha. Besarnya uang tergantung pada
skala usaha, jenis usaha, serta ketersediaan barang dan bahan yang
diperlukan untuk melaksanakan bisnis tersebut. Modal untuk bisnis pullet
terdiri atas:
Modal investasi yaitu penyediaan sarana usaha yang bersifat fisik seperti sewa tanah, pembuatan kandang, perizinan dll.
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai semua kegiatan usaha, seperti pembelian DOC, pakan, obat dll.
Beberapa langkah yang harus ditempuh untuk melaksanakan manajemen keuangan dan permodalan adalah sebagai berikut:
Sebelum melaksanakan kegiatan, ada baiknya dilakukan analisis pembiayaan
atau permodalan yang mencakup modal investasi dan modal kerja.
Setelah besarnya modal diketahui, besar modal yang sudah tersedia bisa
dinilai. Misalkan, tanah dan kandang sudah tersedia tentunya hal
tersebut akan mengurangi jumlah modal yang harus disediakan.
Semua bentuk aset yang dimiliki bisa dihitung (termasuk dana segar yang
dimiliki). Kemudian, dihitung berapa kekurangan modal yang dibutuhkan
atau melaksanakan bisnis sesuai dengan kemampuan modal yang tersedia.
Modal dapat diperoleh dengan cara, masing-masing memiliki keunggulan
maupun kekurangannya terutama dilihat dari sesikonya. Cara memperoleh
modal tersebut antara lain:
a. Modal pribadi
Yaitu modal yang digunakan untuk usaha peternakan seluruhnya berasal
dari peternak. Resiko dari usaha ini ditanggung sepenuhnya oleh pribadi.
b. Modal pinjaman (bisa dari bank maupun lainnya)
Bank merupakan lembaga keuangan yang bisa memberikan bantuan modal dalam
bentuk kredit dengan bunga tertentu. Madal ini dapat digunakan untuk
memulai usaha atau mengembangkan usaha yang telah ada. Untuk
menandapatkan pinjaman peternak biasanya mengajukan pinjaman ke
bank-bank dengan syarat tertentu dan mengikuti aturan harus yang
ditetapkan
c. Modal patungan
Yaitu modal yang diperoleh dengan patungan antara dua orang atau lebih
untuk mendirikan atau melaksanakan usaha peternakan. Keuntungan dari
sistem permodalan seperti ini adalah resiko dapat ditanggung bersama
sehingga mungkin terasa lebih ringan
d. Melibatkan beberapa penanam modal
Biasanya sistem ini lebih benyak dipakai karena menguntungka kedua belah
pihak. Dengan sistem ini pemilik modal tidak perlu susah payah
memikirkan atau melaksanakan usaha namun pemilik bisa menarik keuntungan
sesuai perjanjian yang telah disepakati dan pengusaha dapat memulai
usaha dengan modal dari investor tersebut.
Biaya pemeliharaan ayam petelur dari DOC sampai Pullet 13 minggu per 1.000 ekor
No
|
Pengeluaran
|
Volume
|
Satuan
|
Jumlah
(Rp.)
|
1
|
Pembelian DOC grade 1
|
1.000
|
Ekor
|
8.000.000
|
2
|
Pembelian Pakan
|
3.900
|
Kg
|
24.090.000
|
3
|
Penyusutan Kandang
|
1
|
Periode
|
400.000
|
4
|
Penyusutan Peralatan
|
1
|
Periode
|
200.000
|
5
|
Biaya OVK
|
1.000
|
Ekor
|
2.000.000
|
6
|
Biaya Operasional (sekam, gas dll)
|
1.000
|
Ekor
|
3.500.000
|
Total
|
38.190.000
| |||
Biaya/ekor dg mortalitas 2%
|
38.969
|
3. Menentukan Skala Usaha
Menentukan skala usaha berarti menentukan berapa ekor ayam yang akan
dipelihara agar bisnis bisa berjalan secara kontinyu dan menguntungkan.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis
pullet antara lain:
1. Modal yang tersedia
Jumlah ternak yang akan dipelihara tergantung dari besarnya modal yang
dimiliki. Semakin besar modal (uang) semakin banyak pula ayam yang dapat
dipelihara asalkan faktor-faktor lain mendukung. Sebaliknya, semakin
kecil modal, jumlah ayam jantan yang dapat dipelihara juga semakin
sedikit. Modal untuk beternak ayam jantan digunakan untuk modal
investasi dan modal kerja.
2. Ketersediaan lahan
Jika menghendaki beternak dengan kandang pribadi, maka perlu membangun
kandang terlebih dahulu. Untuk kandang Pullet dengan kepadatan kandang
12 ekor per meter persegi (1:12), maka untuk pemeliharaan 1.000 ekor
pullet membutuhkan lahan untuk kandang seluas 1.000/12 = 83,33 m2 atau +
84 m2. Jika kandang tingkat 2, maka luas tiap lantai adalah 42 m2.
Namun, perlu dibangun pula mess karyawan (anak kandang), gudang pakan,
tempat mencuci tempat pakan dan minum serta peralatan pakan, saluran
drainase, dan gudang tempat penyimpanan alat.
Selain kandang pembesaran, kandang ayam petelur periode produksi juga
perlu disiapkan. Kebutuhan kandang ayam petelur periode produksi kurang
lebih + 166 m2 per 1.000 ekor. atau kurang lebih + 180 m2 dengan gudang
pakan dan mes karyawan. Jika kita memulai ayam petelur dengan membeli
pullet (tidak memelihara sendiri dari DOC) lahan untuk pembuatan kandang
pemeliharaan pullet tidak diperlukan.
3. Kapasitas kandang dan perlengkapan
Jika kandang sudah tersedia, kapasitas kandang dan jumlah perlengkapan
menentukan skala usaha. Misalkan, luas kandang adalah 100 m2 maka
populasi pullet maksimal adalah 100x12 ekor = 1.200 ekor dengan catatan
jumlah peralat mencukupi sesuai standar penggunaannya.
4. Efisiensi biaya produksi
Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan penggunaan
bahan bakar pemanas. Misalkan, untuk memelihara pullet 1.000 ekor
sebenarnya belum memerlukan tenaga kerja tetapi cukup dikerjakan
sendiri. Idealnya 1 orang tenaga kerja mampu menangani 3.000 ekor.
5. Kebutuhan atau permintaan pasar
Pasar merupakan faktor penting dalam menentukan skala usaha. Percuma
memelihara ayam petelur dalam jumlah besar jika tidak bisa hasil
produksi tidak bisa dipasarkan. Peliharalah ayam petelur sesui dengan
kapasitas pasar atau kemampuan memasarkan. Suplay yang melebihi
permintaan dapat mengakibatkan harga jatuh dan itu berarti kerugian bagi
peternak. Maka dari itu, sebelum beternak terlebih dahulu dilakukan
survey pasar. Mulailah dari jumlah yang kecil dahulu untuk kemudian bisa
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
pasar.
Selanjutnya setelah segalanya tersedia, terakhir adalah menyiapkan
tenaga kerja untuk mengelola peternakan ayam petelur kita. Kriteria yang
ditetapkan sebagai pekerja kandang tidak perlu terlalu tinggi. Hal
terpenting yang harus dimiliki oleh calon pekera kandang adalah sikap
tekun, jujur, dan berkomitmen pada pekerjaan. Meskipun tenaga kerja yang
direkrut bukan merupakan orang yang mempunyai kecerdasan IQ tinggi dan
berpengalaman beternak ayam, namun dengan ketekunan yang dimiliki
diharapkan pekerja tersebut mau belajar maupun mengikuti instruksi
peternak. Sifat jujur sangat diperlukan karena karyawan tersebut tidak
mungkin diawasi secara penuh 24 jam. Komitmen terhadap pekerjaan juga
diperlukan mengingat kegiatan pemeliharaan memerlukan waktu,
tanggungjawab dan kedisiplinan.
Demikianlah artikel tentang Cara Sukses Memulai Bisnis Ternak Ayam Petelur semoga bermanfaat bagi pembaca kesuksesan.info.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.